Kategori

Sabtu, 01 Oktober 2011

RESHUFFLE KABINET, Bisakah mendongkrak Popularitas SBY? Oleh Khoirul Annas, S.Pd


RESHUFFLE KABINET, Bisakah mendongkrak Popularitas SBY?
Oleh Khoirul Annas, S.Pd


Isu cabinet mulai menyeruak akhir-akhir ini setelah banyak sekali nama-nama menteri yang dianggap tidak lagi produktif. Apalagi ditambah beberapa menteri yang namanya tersangkut dengan kasus korupsi.  Jelas isu korupsi yang menimpa beberapa kementrian akan lebih menenggelamkan polpularitas dan kepercayaan rakyat terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sebelum ada isu itu pun sebenarnya tingkat popularitas SBY sudah menurun yang disebabkan karena badai century, mafia pajak dan mafia hukum.

Belakangan sama-sama kita ketahui, orang-orang dekat SBY pun juga ikut bermain-main dalam korupsi seperti bendahara umum partai demokrat Nazarrudin. Dan parahnya Nazarrudin pun tidak ingin disalahkan sendiri tetapi juga mengungkapkan pernyataan-pernyataan kontroversial yang menyeret teman-temannya di Demokrat bahkan sampai ketua umum partai demokrat.  Partai democrat merupakan partai yang didirikan oleh SBY dan juga partai pendukung utama dalam pemerintahan  SBY sehingga wajar jika permasalahan yang menimpa kader dan orang-orang dekatnya juga bisa menjatuhkan nama Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden RI.

Dari segi kementrianpun sama, banyak menteri kabinet Indonesia bersatu jilid II dianggap memiliki raport merah seperti menteri perhubungan, menteri tenaga kerja, menteri percepatan daerah tertinggal, dan beberapa menteri lain. Kinerja kurang maksimal yang ditampilkan oleh beberapa menteri membuat isu reshuffle kabinet kembali menyeruak seperti ketika periode kabinet Indonesia Bersatu jilid I yaitu 2004-2009.
Reshuffel  kabinet yang dilakukan Presiden SBY pada saat periode pertama memang membawa dampak positif bagi pemerintahan dan juga pribadi presiden. Pemerintahan saat setelah dilakukan reshuffle lebih stabil dan membawa dampak pada perekonomian negara yang meningkat yang kemudian diklaim sebagai keberhasilan kabinet Indonesai bersatu jilid I. Hal itu juga yang membawa dampak meningkatnya kembali popularitas Presiden SBY setelah sempat menurun.

Keberhasilan reshuffle kabinet saat itu tidak terlepas dari peran wakil presiden Jusuf Jalla yang juga sebagai ketua partai Golkar yang senantiasa menjadi pendukung kebijakan Presiden SBY. Bahkan tercatat beberapa kali ketika Prsedien SBY mendapat masalah dalam mengeluarkan kebijakan maka Partai Golkar lah yang memasang badan untuk menjadi pendukung tentunya selain partai demokrat.

Kondisi reshuflle kabinet saat itu berbeda dengan kondisi sekarang, karena Kabinet yang dibentuk Presiden SBY tidak memiliki pendukung yang solid. Partai-partai koalisi seakan tidak kompak dalam mendukung kebijakan Presiden, bahkan sering terjadi perbedaan pendapat yang berujung pada berakhirnya koalaisi.

Agenda reshuffle kabinet juga ternyata menyentuh nama-nama beberapa menteri yang berasal dari partai koalisi seperti partai Golkar, PKS, PAN dsb. Jika memang reshuflle benar terjadi, apalagi berasal dari menteri partai koalisi, maka koalisi yang dibangun oleh Presiden SBY akan berubah dan tidak menutup kemungkinan partai diluar koalisi seperti PDI P dan Gerindra bisa masuk dalam koalisi. Hal ini setelah beberapa saat lalu ada beberapa kader partai yang saling bertemu atau mengeluarkna pernyataan yang terindikasi untuk menjalin hubungan.

Yang perlu kita cermati, apakah reshuffle bisa membawa dampak baik bagi pemerintahan dan juga popularitas SBY, sementara dibidang penegakan hukum (KKN) masih belum jelas. Tentunya meskipun dilakukan reshuflle kabinet tetapi tidak diikuti dengan perbaikan dalam berbagai bidang khusunya pemberantasan KKN, maka pemerintahan kabinet Indonesia bersatu jilid II tidak akan sukses dan citra SBY pun akan tetap turun. Memang pada pemilu 2014 SBY tidak dapat lagi mencalonkan sebagai Presoden kembali, namun popularitas dan keberhasilan pemerintah akan memberi jalan kepada partai demokrat dan teman-teman dekatnya untuk bisa mempertahankan kemenangan dan menjadi lebih maju.

Bagaimana menurut anda dengan adanya reshuflle kabinet, apakah bisa membawa dampak positif bagi Indoensia? Langkah-langkah apa yang perlu dilakukan Presiden SBY selain melakukan reshuflle kabinet untuk memperbaiki pemerintahan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar